Ciri Demam Berdarah Dengue dan Cara Mencegah DBD yang Perlu Diketahui

Pen4blogku - Demam berdarah adalah salah satu jenis penyakit yang sudah tidak asing di telinga kita, terlebih di Indonesia dengan tingkat prevalensi cukup tinggi.

Demam berdarah terbagi menjadi dua jenis, yakni demam dengue (Dengue Fever) dan demam berdarah dengue (Dengue Hemorrhagic Fever).

Perbedaan dari dua jenis demam berdarah tersebut adalah adanya kebocoran pembuluh darah pada demam berdarah dengue, sedangkan pada demam dengue tidak.

Aedes aegypti adalah nyamuk demam berdarah yang membawa penyakit demam berdarah dengue (DBD).

Ciri Demam Berdarah Dengue (DBD)

Faktor risiko untuk mengembangkan demam berdarah dengue termasuk memiliki antibodi terhadap virus dengue dari infeksi sebelumnya dan sistem kekebalan yang melemah.

Tanda demam berdarah dengue:

• Demam tinggi
• Kerusakan pada sistem limfatik
• Kerusakan pembuluh darah
• Berdarah dari hidung
• Pendarahan di bawah kulit
• Pendarahan dari gusi
• Pembesaran hati
• Kegagalan sistem peredaran darah

Gejala demam berdarah dengue dapat memicu sindrom syok dengue yang ditandai dengan tekanan darah rendah, nadi lemah, dingin, kulit lembab, dan gelisah.

Sindrom syok dengue parah dan dapat menyebabkan perdarahan yang berlebihan dan bahkan kematian.

Cara Mencegah Demam Berdarah

Metode perlindungan terbaik adalah menghindari gigitan nyamuk dan mengurangi populasi nyamuk.

Saat berada di area berisiko tinggi, harus melakukan hal berikut:

1. Hindari daerah pemukiman padat penduduk.
2. Gunakan obat nyamuk di dalam dan di luar ruangan.
3. Kenakan kemeja lengan panjang dan celana yang dimasukkan ke dalam kaus kaki.
4. Gunakan AC daripada membuka jendela.
5. Pastikan kasa jendela dan pintu terpasang dengan baik dan semua lubang telah diperbaiki.
6. Gunakan kelambu jika area tidur tidak disaring.

Mengurangi populasi nyamuk dengan membabat daerah atau tempat perkembangbiakan nyamuk, seperti:

• Tempat mandi burung
• Tempat makan hewan peliharaan
• Perkebunan kosong
• Pot bunga
• Kaleng kosong

Area atau tempat seperti itu harus diperiksa, dikosongkan, atau diganti secara teratur agar tidak menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk.