![]() |
Pen4blogku - Nyamuk merupakan salah
satu hewan yang cukup mengganggu. Hewan kecil berwarna hitam tersebut bisa
menggigit dimana saja dan kapan saja. Entah ketika kita sedang bersantai
ataupun sedang tidur nyenyak. Alhasil aktivitas yang kita lakukan pun bisa terganggu
akibat gigitan nyamuk. Bahkan akan muncul bentol dan sensasi rasa gatal akibat
tergigit oleh si nyamuk ini.
Lantas, pernahkah kamu
berpikir apa alasannya nyamuk-nyamuk tersebut sering menggigit? Padahal kamu
sudah menjaga kebersihan diri dan lingkungan. Ternyata ada faktor lain lho yang
menyebabkan seseorang rentan digigit oleh nyamuk. Salah satunya karena faktor
genetik. Penasaran apa saja alasannya? Berikut daftarnya.
1. Usai olahraga
![]() |
Source: lifestyle.okezone.com |
Penasaran mengapa hal
ini bisa terjadi? Sebab pasca olahraga kamu akan memproduksi lebih banyak gas
karbondioksida karena aktivitas bernapas akan lebih cepat dan sering. Tak hanya
karbondioksida saja! Melainkan ada komposisi lain di dalam keringat kita yang mana
dihasilkan kelenjar keringat, yakni berupa asam laktat yang bisa mengundang si
nyamuk untuk ‘berkunjung’.
2. Golongan darah O
![]() |
Source: www.plukme.com |
Punya golongan darah O?
Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan pada tahun 2004 oleh Journal of Medical Entomology menyebutkan
jika nyamuk akan tertarik dengan mereka yang memiliki golongan darah O.
Kecenderungan tersebut 2 kali lebih besar dibanding dengan mereka yang yang
memiliki golongan darah A. Sedangkan untuk golongan darah B berada di antara
pertengahannya.
Walau demikian, sampai
saat ini belum ada penjelasan secara ilmiah mengapa golongan darah O dapat
membuat nyamuk tertarik. Namun ada fakta yang unik lho! Dimana nyamuk bisa ‘mendeteksi’
golongan darah pada sebagian orang lantaran adanya senyawa kimia pada kulit
manusia.
3. Size tubuh yang lebih besar
![]() |
Source: starberita.com |
Karbondioksida yang
kamu hasilkan akibat proses bernapas bisa menarik nyamuk untuk datang
menggigitmu. Orang yang lebih besar, baik dari segi tinggi badan maupun
berat bisa berpengaruh terhadap rentannya tergigit oleh nyamuk.
Hal ini
disebabkan karena orang yang berukuran lebih besar bisa memproduksi
karbondioksida yang lebih banyak. Itulah sebabnya nyamuk lebih sering menggigit
orang dewasa. Bahkan nyamuk bisa mencium karbondioksida yang dihasilkan oleh
seseorang sejak jarak 50 meter menggunakan organ khususnya yang dikenal dengan maxillary palp.
4. Genetik
![]() |
Source: www.1health.id/ |
Tentu kamu setuju bukan
jika ada beberapa hal yang bisa diturunkan melalui genetik? Salah satunya
adalah bakat untuk dikejar-kejar oleh nyamuk. Ternyata dalam gen-gen tertentu
memungkinkan seseorang untuk dijadikan korban ‘penyerangan’ oleh nyamuk. Hal tersebutlah
yang mendasari ada yang mengeluh karena digigit oleh nyamuk namun ada pula yang
tidak.
5. Kondisi hamil
![]() |
Source: www.kaskus.co.id |
Biasanya ibu hamil akan
mengeluarkan gas karbondioksida yang lebih banyak dibanding orang normal. Tak hanya
itu, suhu tubuh pada ibu hamil pun juga sedikit agak tinggi. Sehingga nyamuk
merasa tergugah untuk menggigit sang ibu hamil.
Lalu bagaimana cara mengusir
nyamuk dari kamar? Kamu bisa mendapatkan solusinya pada artikel ini.
0 Komentar
Silakan share artikel Pen4blogku jika bermanfaat. Terimakasih atas kunjungan dan komentar bijak Anda.